Rabu, 06 Januari 2010

Diorama teh wangi dan gula batu..

Perempuan ibarat sekantung teh, kau tidak akan mengetahui seberapa kuat aromanya, sebelum kau menyeduhnya dengan air panas.

Ya.. ibarat teh, seperti itulah sosoknya yang berasal dari daerah yg sejuk nan tinggi ditanam di perkebunan dan dipanen hanya secara manual. Meski dalam prosesnya menjadi sosok sekantung teh melalui berbagai pemrosesan. Dari pelayuan, penggilingan, oksidasi, pengeringan hingga pengemasan dalam kantung namun semuanya itu tidak pernah menghilangkan identitas dan jati dirinya yang harum nan wangi. *hihihi… :p

Pria ibarat gula batu, meski kelihatannya keras, kokoh dan kaku. Meski seringkali menonjol dalam keketusan, kebandelan atau tidak punya sisi romantisme, namun ada sebuah sisi eksotisme di sana. Serta didalamnya terkandung sebuah kemanisan yang bisa melarutkan dan meleburkan diri. Sebuah ketulusan untuk memaniskan kehidupan bersama. *ciehhhh.. :D

Namun masing-masing sosok itu, tidak akan terasa nikmat jika tidak berpadu dalam air hangat. Sudah menjadi titah Tuhan nya mereka itu berpadu dan bersatu dalam sebuah air hangat kehidupan. Teh lah yang memberi warna dan aromanya dengan khas dan harum. Dan gula batu lah yang menuangkan kadar kemanisan di dalamnya. Serta hanya air hangatlah yang memadukan indahnya kebersamaan mereka. Ya kehidupan yang hangat, yang tidak hanya stagnan, yang berani mengarungi air hangat kehidupan bersama dengan saling melengkapi dan bersinergi.

Itu pun belum cukup, mereka perlu sebuah cangkir, mereka akan tersaji lebih indah di dalamnya. Ya wadah yang bisa menyatukan mereka, hingga berayun terseduh bersama. Wadah yang diharapkan menjadi tempat peraduan bersama, yang kokoh, indah dan kuat hingga secangkir teh hangat itu habis. Dan hingga berbuah di jannah Nya. Amiin…

Akhirnyaaa… Mereka akan tersaji dalam secangkir indah penuh sinergitas antara aroma yang khas dengan kadar manis yang pas. Indah dan nikmatnya itu…

Bagi yang sudah menemukan teh wangi maupun gula batu serta cangkir indahnya, jagalah sampai akhir.
Bagi yang belum menemukan, keep optimiz, mari berusaha menjadi sosok teh mewangi dan gula batu eksotiz yang hingga nanti tersaji dalam cangkir indah.. *mupeng mode on :D
Teh wangi dan gula batu


*di sudut kamar no 14 Pondok Muslim, Pondok Safari Indah
selepas Isya’, 5 Januari 2010
ketika mata masih terjaga disela ngerjain tugas menstra ditemani secangkir teh wangi gula batu..
PS: pernah diposting di notez fb

2 komentar:

Miss.Alieva mengatakan...

Please share... @http://nafilatuzzahra.blogspot.com

Shodeq Assisi mengatakan...

oke mbakk.. tengkyu dah mampir